motivation paper ni aku tulis buat syarat masuk PSMKGI.. dan alhamdulillah aku keterimaa, smoga bisa menjalankan amanah yang udah dikasi yaa, amiiin :)
karena ini motivation paper pertamaku, jadi aku browsing2 di google gimana cara nulisnya. setelah dicari-cari, sebagian temen2 lain yg udah pernah nulis, motivation paper itu berisikan sejarah singkat pendidikan kita dan motivasi untuk bisa masuk diorganisasi yang kita mau itu.
sebelumnya aku mau ngucapin makasih banget atas inspirasi dari tulisan kak Imam Usmam di buku YOT Campus Ambasssador, aku memberanikan diri untuk nulis motivation paper juga karna "hasutan-hasutan" membangun dia, thanks a lot kak! :))
Motivation
Paper
Asking WHY ?
Judul
diatas saya ambil dari buku Young On Top Campus Ambassadors pada bagian Isman
Usman yang menulisnya. Begitu membaca judulnya, saya penasaran apa sih isinya.
Saya pun mulai membaca bagian perbagian, why,
why not me, why not now. Selesai
membacanya saya pun terinspirasi dan berani untuk menuliskan motivation paper ini.
Saat
SMP saya mempuyai banyak kesempatan untuk mengikuti organisasi. Pramuka sejak
tingkat sekolah dasar yang menjadi basic, saya lanjutkan sehingga bisa ikut
perkemahan tingkat penggalang bersama SMP dan SMA lain didaerah saya. Selain
pramuka, saya masuk keanggotaan OSIS dan dipercaya menjadi sekretaris umum
periode 2007/2008. Saya juga mengikuti Paskibra disekolah. Melalui paskibra
saya dilatih untuk disiplin, bertanggung jawab dan tetap berprestasi dibidang
akademik. Saya mampu mempertahankan 3 besar di kelas 3 dan mendapatkan nilai
UAN yang cukup baik. Saya juga mampu masuk SMA negeri tanpa tes.
Namun
ketika SMA saya tidak mendapat cukup kesempatan ikut berorganisasi. Saya masuk
kelas akselerasi dan hanya mampu ikut ROHIS saat itu. Maka dari itu, semenjak
SMA saya bertekat untuk ikut organisasi saat kuliah kelak. Selain BEM yang saya
tahu, ternyata ketika masuk di Kedokteran Gigi UNSRI saya mengetahui bahwa ada
organisasi tingkat nasional untuk mahasiswa kedokteran gigi yang bernama
Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI).
Saya
mendengar tentang PSMKGI ketika saya mulai masuk di Prodi Kedokteran Gigi
UNSRI. Saat masa binaan (mabin), saya bisa mendapat penjelasaan lebih tentang
PSMKGI langsung dari Sekjen PSMKGI periode 2010-2012, kak Khorirul Anam. Saya
menjadi tahu PSMKGI merupakan suatu organisasi yang menghimpun
mahasiswa-mahasiswa kedokteran gigi dari berbagai universitas di Indonesia yang
tujuannya adalah membina mahasiswa kedokteran gigi Indonesia sebagai insan
akademis yang bermoral, profesional dan mempunyai kepekaan sosial yang tinggi
dalam mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera. Dari tujuan tersebut saya menemukan bahwa
organisasi ini membantu mahasiswa untuk membagi pengalamannya dengan mahasiswa
lain terkait masalah-masalah yang menyangkut dengan bidang pendidikan
kemahasiswaan dan menjadi wadah mahasiswa kedokteran gigi untuk berkontribusi
langsung ke masyarakat. Saya merasa bahwa saya juga harus ikut berkontribusi
karena sebagai calon tenaga medis kelak, tugas utama saya adalah mengabdi ke
masyarakat.
Selain
karena ingin ikut berkontribusi di PSMKGI, saya mencari-cari didalam diri saya
apa sih yang mendorong saya untuk berani mendaftarkan diri saat OR PSMKGI. Saya
mulai membaca semua koleksi buku-buku motivasi yang saya punya dan saya
menemukan buku YOT CA. Saya termotivasi ketika membaca bagian Iman Usman. Dalam
buku tersebut, Iman Usman mengutip pernyataan dari Jammie Allen “If you want to be successful, ask why? Why
not? Why not me? Why not now?” Selesai membacanya, saya harus menerapkan
dalam diri untuk Asking Why karena begitu banyak hal-hal dikehidupan
yang harus kita cari tahu dan mengapa itu terjadi.
Masalah-masalah
dibidang akademik ketika masuk di perkuliahan telah saya alami sendiri. Dari
mulai koordinasi dengan dosen yang sulit, ketersediaan jurnal yang kurang untuk
bahan referensi (dialami oleh kakak tingkat saya angkatan 2011 ketika mereka
ingin mencari jurnal untuk suatu tugas) sampai masalah sarana yang ada. Mungkin
saja masalah-masalah yang kami alami ini juga dirasakan oleh teman-teman
mahasiswa kedokteran gigi di universitas lain. Banyak dari kami yang mengeluh
akan masalah-masalah yang timbul.
Seharusnya
sebagai mahasiswa, kita harus mencari tahu sumber masalahnya. Mengapa masalah-masalah ini terjadi? Munculnya
pertanyaan “mengapa” bisa membuat kita untuk mencari tahu penyebab masalah
tersebut.
Munculnya
masalah karena ada sebab dan pasti ada solusinya. Terkadang kita merasa tidak
percaya diri sehingga urung mencoba untuk menemukan solusinya. Namun perlu
diketahui bahwa seorang penemu yang jenius pun pernah gagal beratus-ratus kali
untuk dapat menemukan 1 penemuan yang bermanfaat bagi orang banyak. Jika kita
tidak mencoba, kita tidak akan pernah tahu akan berhasil atau tidak. Why not?
You must try it!
Semua
masalah yang telah menemukan solusi tidak akan pernah terselesaikan ketika
individu terkait tidak ikut berkontribusi untuk menyelesaikannya. Sering kali
solusi dan semangat telah didapat tapi hanya dibayangkan sendiri. Kita bisa
memulai melakukan perubahan ada diri sendiri. Lalu kita bisa share dengan teman-teman yang mempunyai
gagasan yang sama dan saling memberi saran. why
not me? Kita bisa memulai memecahkan masalah-masalah disekeliling kita.
Kalau bukan kita, siapa lagi.
Ketika
mulai mendaftar PSMKGI pun saya menyadari bahwa saya baru saja memulai kuliah
dan belum memiliki pengalaman organisasi di tingkat perkuliahan seperti BEM
ataupun organisasi lain. Tapi saya pernah membaca sebuah buku “Jika ingin mendapatkan keberhasilan besar,
mulailah melakukan hal-hal kecil. Saat menjalaninya, kamu akan menemukan
kegagalan-kegagalan kecil yang bisa kamu diminimalisisasi sampai mencapai
keberhasilan besar tersebut.” Why not now? Jika kita bisa memulai
sekarang, kenapa harus menanti. Ketika kita memulai lebih dahulu dari orang
lain, itu berarti kita lebih dahulu belajar untuk mengatasi “kegagalan-kegagalan”
dan lebih dulu mempersiapkan “keberhasilan besar”.
Saat
awal mendaftar PSMKGI, saya memulainya dari hati. Seandainya nanti saya bisa
masuk PSMKGI, seberapa kecil posisi saya nanti, saya akan menjalankannya dengan
sepenuh hati dan semaksimal mungkin. Bukan menjadi hal penting dimana peran
kita namun bagaimana kita menjalankan setiap tanggung jawab kita dengan baik.
Ada kutipan yang membuat saya merasa harus ikut berkontribusi, “anak muda bukan trouble maker, but we are
problem solver”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar